MAKIN BIJAKSANA DI HARI-HARI YANG AKAN DATANG

Efesus 5:1516  Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

 

Perhatikan dengan seksama, bagaimana kamu hidup

 

Firman Tuhan mengajak kita semua untuk mengamati hidup kita dengan seksama, dengan teliti, dalam keseharian kita, apakah kita orang bebal/ fool/ unwise atau orang arif/ bijak/ wise, sebab hari-hari ini jahat. Ini ditulis Paulus  dari penjara tahun 60-64, hampir 2000 tahun yang lalu. Sekarang sudah jauh lebih jahat/ 2Tim3:1. Jadi kita sekarang harus lebih bijak, dengan cara menebus waktu, bisa memakai waktu dengan efektif.

 

Waktu untuk apa? Untuk bekerja lebih keras supaya dapat harta lebih banyak? Atau belajar ngotot supaya pintar dan setelah lulus bisa mendapat kedudukan tinggi? Bekerja, harus, Tuhan katakan yang tidak bekerja jangan makan/ 2Tes3:10. Bagi yang sekolah, harus belajar baik-baik, tidak bermalas-malasan, main game terus. Ada wajib belajar bagi yang sekolah, wajib kerja bagi yang sudah dewasa, lebih-lebih yang sudah berkeluarga. Dalam belajar, bekerja, beraktivitas, kita  bisa melakukan dengan efektif sebab mengutamakan waktu untuk mencari kerajaan Allah lebih dulu/ Mat6:33.

 

Sesungguhnya waktu lebih berharga dari uang. Uang hilang bisa dicari lagi, tetapi waktu yang hilang tidak bisa terulang, tidak bisa dicari lagi atau dibeli, jalan terus.

 

Semua mendapat waktu yang sama, 1 hari, 24 jam. Untuk tidur 7-8 jam, ada yang kurang. Berapa jam kita pakai untuk mencari hal-hal yang kekal, & yang fana, berapa jam untuk hal-hal yang tidak berguna dan terbuang sia-sia. Tuhan mengajak kita semua untuk memperhatikan dengan seksama. Boleh dengan cara mencatat, jam-jam yang kita pakai dalam aktivitas sehari-hari, untuk evaluasi, apakah sudah memperkenankan Tuhan atau tidak.

 

Diharapkan tidak ada yang memboroskan waktu dengan hal-hal dosa. Dosa membuang banyak waktu, boros waktu, sebab perlu pemberesan, pemulihan, hidup, galau tanpa damai sejahtera, belum lagi akibat-akibatnya yang harus diperbaiki.

 

Cara untuk menebus waktu:

 

Cara jasmani

 

Pemakaian timer yang ada di HP, bisa menolong mengatur waktu. Misalnya supaya tidak kebanyakan tidur, mengingatkan waktu-waktu yang sudah ditentukan untuk doa malam, doa puasa. Di HP jg ada kalender yang bisa kita stel tanggal & jam untuk mengingatkan appointment-appointment, juga untuk pelayanan pribadi (supaya tidak menunggu terlalu lama), kapan cell group diadakan, dll.

Kalau nonton TV, lebih-lebih film-film yang mengikat, bersambung terus tiap hari, apa ada yang pakai timer? Main game, apa ada yang membatasi waktu? Coba kita simak dengan lebih seksama untuk hari-hari yad. Yang asyik-asyik seperti itu bisa lupa waktu. Drama Korea sampai tamat, besoknya dilanjutkan lagi. Main game tanpa lelah. Semua bisa membuat kita lupa bahwa kedatangan Tuhan yang kedua tidak lama lagi. Lupa dengan tanda-tanda zaman. Yang saya rindukan, jemaat Bukit Sion, asyik berdoa tanpa timer, menjalin hubungan yang akrab dengan Tuhan, tenggelam dalam hadirat-Nya, bisa menikmati kehadiran-Nya tanpa batasan waktu. Tuhan tidak pernah membatasi, bahkan Tuhan senang kalau kita bisa berdoa senantiasa/ 1Tes5:17 . Sambil bekerja ingat Tuhan, sambil belajar ingat Tuhan dan Tuhan akan memberikan damai sejahtera dalam segala keadaan/ 2Tes3:16, pada saat ada kesulitan, Tuhan akan memberikan pimpinan-Nya. Roh Kudus akan mengingatkan Firman Tuhan yang kita butuhkan. “Radar rohani” bisa kuat, bisa peka menangkap maksud Tuhan.

 

Mana yang  harus diprioritaskan.

 

Kadang2 kita dihadapkan pada 2 pilihan, misalnya, mau masak buat dinner atau ikut doa malam? Yang betul-betul rindu dan butuh persekutuan dengan Tuhan, akan memprioritaskan ikut doa. Untuk dinner, bisa dengan beli makanan, take away. Tentunya cari yang sehat. Sekarang sangat mudah, tinggal telepon, diantar ke rumah. Memang lebih mahal sedikit, ditambah ongkir. Itu namanya menebus waktu. Atau dipersiapkan 1 hari sebelumnya, masakan yang bisa tetap enak sampai besoknya.

 

Cara rohani

 

1.     Tahu kehendak Allah, supaya tidak bodoh/ Ef5 17.

 

Tahu kehendak Allah dari mana? Dari Firman Tuhan. Kehendak Tuhan dinyatakan lewat telinga rohani yang baik, bisa mendengar dan bisa menangkap dengan jelas yang diingatkan Roh Kudus. Roh Kudus mengingatkan Firman Tuhan yang sudah kita kenali. Makin banyak kita mengenal Firman Tuhan, akan semakin mudah Roh Kudus mengingatkan. Sebab itu perlu menebus waktu, redeeming the time. Kenali Firman Tuhan lebih banyak. Menebus dengan membuang yang tidak perlu, ganti dengan yang perlu untuk kekal.

 

Kita simak baik-baik, kita teliti baik-baik, kilas balik apa yang kita lakukan di hari-hari yang lalu. Berapa jam kita bersaat teduh dan belajar lebih dalam, berapa jam kita di depan monitor TV dengan tayangan-tayangan yang tidak berguna untuk kekekalan, bahkan bisa membuat rohani jadi suam. Berapa lama kita menggerakkan jari-jari untuk gadget yang membuat putus hubungan dengan orang-orang sekitar, juga dengan Tuhan, kalau gerakan-gerakan jari nyasar. Di gadget, Surga dan neraka bertetangga. Tidak seorangpun kebal terhadap godaan ibils tanpa Tuhan. Kendalikan jari-jari Saudara, Roh Kudus sanggup menolong asal kita mau. Kita harus tampil beda dengan dunia/ Rm12:2, sebab kita sudah menjadi ciptaan baru di dalam Kristus/ 2Kor5:17, yang terus diperbaharui dari hari ke hari/ 2K4:16. Makin peka membedakan kehendak Allah: yang baik, yang berkenan dan yang sempurna.

 

Anak kecil sulit membedakan mana yang berharga & tidak. Dia akan memilih coklat daripada kalung emas, sebab itu kesukaannya, manis, empuk. Kalung emas tidak manis dan keras. Dia tidak mengerti, kalau kalung emas itu dijual akan mendapat coklat sangat banyak. Seorang yang mengerti nilai mutiara yang indah, akan menjual seluruh miliknya untuk membeli mutiara itu/ M13 45-46.

 

Bukan hanya tahu kehendak Allah, tetapi juga melakukannya.

 

Ketaatan akan kehendak Allah, akan sangat efektif dalam memakai waktu. Dengan cara sendiri bisa salah langkah dan gagal. Setelah peristiwa 12 pengintai, bangsa Israel ngotot mau perang, sekalipun Musa sudah melarang dan mereka dicerai-beraikan oleh orang Amalek & Kanaan/ Bil15:40-45. Ketaatan membuat kita makin peka akan tuntunan Roh Kudus. Yang punya akan makin ditambah lagi.

 

Memang ketaatan berbeda-beda, waktu mulai dengar Firman Tuhan, mengerti, sadar sampai pada melakukannya, ada yang segera taat, ada yang lambat. Ada yang berkata mau, tetapi kemudian tidak melakukan; ada yang berkata tidak mau, tetapi kemudian melakukan. Yang terbaik adalah yang segera taat seperti yang dilakukan oleh Musa, Abraham, Daud, Daniel, Yusuf,  Paulus, Timotius dll. Mereka menjadi orang-orang besar di hadapan Allah dan manusia.

 

Tahu kehendak Allah, yakin (iman datang dari pendengaran akan Firman Allah / Rm10 17, kemudian melangkah dengan iman, jadi sesuai dengan iman kita/ Mat8:13/ 9:29.

Ketaatan sangat hemat waktu.

 

3.      Penuh dengan Roh Kudus/ EF5 18

 

Diawali dengan baptisan Roh Kudus dan terus berlanjut, terus penuh dengan terus berdoa dalam Roh & kebenaran (hidup benar mutlak perlu). Hanya dengan berdoa dengan bahasa lidah, kita bisa berdoa senantiasa/ 1Tes5:17. Roh Kudus yang maha tahu jalan2 yang tepat, tahu hal2 yang kita butuhkan, tahu yang terbaik dalam sikon yang sedang kita hadapi. Roh Kudus adalah Roh kuasa yang membuat kita sanggup melakukan kehendak-Nya, setialah di jalan sempit.

Dituntun oleh Firman Tuhan yang dihidupi oleh Roh Kudus, dalam masalah besar atau kecil, membuat kita bisa bekerja efektif.

 

4.      Hidup benar mutlak perlu.

 

Hidup kudus, memelihara hati lebih dari semua yang patut dipelihara. Daud selalu memberi hatinya kepada Tuhan untuk diselidiki/ Maz139 23/ 26 2/ 17 3.  Janji Tuhan, yang suci hatinya akan melihat Allah/ Mat5 8, karya Allah akan dinyatakan dalam kehidupan orang-orang yang suci hatinya. Yang betul-betul mau hidup bijaksana, sedikit dosa yang diingatkan Roh Kudus, akan segera dibuang, tetapi orang yang keras hati dalam dosa, suka menyimpan kesalahannya, ditutup-tutupi dan banyak berbuat kemunafikan/ pura-pura tidak berdosa/ 1Yoh1 8

 

Termasuk memelihara hati: menjaga pintu-pintu gerbang: mata, telinga. Menu apa yang masuk ke dalam tubuh rohani kita, menu Mesir atau menu padang gurun. Menu orang lama atau manna (roti dari Surga, roti hidup, Firman Tuhan). Sekarang banyak tontonan-tontonan yang menarik: drama Korea, film-film seri yang mengikat, dan lain-lain. Pasti yang masuk adalah falsafah-falsafah dunia. Pembuat film, sutradaranya pintar-pintar, dibuat sehebat mungkin, sekejam, sesadis mungkin, seromantis mungkin, sedramatis mungkin, supaya banyak peminatnya. Para orang tua harus ingat bahwa apa yang dikonsumsi akan menjadi panutan bagi anak-anak. Perlu koreksi diri, berfaedahkah? Racunkah?

 

Contoh-contoh:

Waktu Tuhan Yesus hidup di dunia, pelayanan-Nya selesai dalam 3 ½ th,

 

sebab ketatan-Nya 100%. Apa yang dikatakan Bapa, itu yang dilakukan & dikatakan Tuhan Yesus. Ketika dihadapkan pada perempuan yang berzina & tertangkap basah, seharusnya perempuan itu dihukum rajam. Kalau Tuhan Yesus mengatakan dia tidak bersalah, akan terjadi keributan besar. Roh Kudus memimpin untuk diam, hanya menulis di tanah/ Yoh8:6,8. Dan pada saat yang tepat, dalam pimpinan Roh Kudus, Tuhan Yesus berkata, “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama kali melemparkan batu kepada perempuan itu.” Masalah yang seperti makan buah simalakama, selesai dengan sempurna, tanpa korban rajam batu/ Yoh8:1-11.

 

Rasul-rasul

 

juga dalam pimpinan Roh Kudus bisa bertindak sangat efektif dan tidak buang waktu. Paulus lewat mimpi disuruh ke Makedonia dan sampai di Filipi dia memberitakan Injil. Lidia dan seisi rumahnya bertobat. Gara-gara tukang tenung, Paulus masuk penjara, dan kepala penjara juga seisi rumahnya mau percaya/ Kis16:9-12. Roh Kudus tidak pernah salah dalam memimpin. Masih banyak contoh-contoh lainnya.

 

Kita juga perlu belajar peka mmendengar pimpinan Tuhan, baik hal besar maupun hal-hal kecil. Jangan remehkan hal-hal kecil. Tuhan Yesus sangat menghargai hal-hal kecil, sebab bisa berdampak besar. Setia dari yang kecil, iman sekecil biji sesawi, anak-anak kecil, budak di rumah Naaman Tuhan pakai untuk menjadi alat-Nya. juga dosa yang kecil Tuhan tidak abaikan, sebab rubah-rubah yang kecil bisa merusakkan kebun anggur Tuhan.

 

Banyak-banyaklah berdoa dalam Roh dan kebenaran. Selalu siap dituntun Roh Kudus, lebih-lebih di masa-masa yang akan datang, yang semakin sulit menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Kita belajar menyelesaikan masalah dengan cara yang efektif. Juga makin mahir menebus waktu untuk membangun iman kita. Masa-masa sulit perlu iman yang teguh. Ingat kata-kata Tuhan Yesus dalam Yohanes 16:32-33.

 

Kita tidak tahu berapa sisa hidup kita. Mazmur 90:10 mengatakan 70-80 tahun. ada yang dapat bonus , bisa mencapai 100 th, bahkan lebih. Yang usianya 75 tahun, tinggal 5X hari Natal & tahun baru, jadi harus lebih bijaksana.

 

Berapapun usia kita, tetap fokus pada tujuan hidup yang benar: Surga yang mulia, makin serupa dengan Kristus. Menangkan perlombaan iman kita sampai finishing well.

 

Saya menghimbau di akhir tahun 2021 ini, agar di hari-hari yang akan datang, kita semua lebih seksama meneliti hidup ini & menjadi lebih arif/ bijaksana/ wise, dengan memakai waktu (menebus waktu), lebih-lebih di hari yang semakin jahat. Nyalakan api Roh Kudus, lebih bergairah untuk hal-hal rohani. Jalin hubungan lebih akrab dengan Tuhan & sesama.

 

1Petrus 4:1-3 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa (ceased from sin), 2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah. 3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan  untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum & penyembahan berhala yang terlarang.


Comments are closed.

Comments are closed.