Investasi Minyak dan Anggur

Sunday Service | Mt. Zion Church | 21 Februari 2016 | Investasi Minyak dan Anggur | Wahyu 6:5-6

 

Tuhan Yesus pasti akan datang kembali sesuai dengan janji-Nya, kedatangan-Nya tidak akan diperlambat tetapi justru dipercepat. Tuhan ingin umat-Nya selalu hidup berjaga-jaga dalam doa dan juga memperhatikan keadaan zaman, bahkan ini harus dilakukan lebih cermat daripada memperhatikan keadaan cuaca di sekitar kita Luk12:56. Salah satu meterai akhir zaman yang akan dinyatakan adalah gejolak perekonomian yang akan mengguncang seluruh dunia, yaitu meterai yang ketiga. Karena Tuhan sudah menyatakan hal itu maka kita juga harus waspada dan bersiap sedia. Uniknya Tuhan juga memberikan kunci kemenangan bagi kita untuk dapat melewati hal itu, yaitu dengan melakukan investasi minyak dan anggur, bukan secara jasmani melainkan secara rohani.

 

Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: “Mari!” Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan (NKJV: a pair of scales) di tangannya. Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: “Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.”
Wahyu 6:5-6

 

ARTI JASMANI METERAI KETIGA

 

Meterai pertama sampai keempat digambarkan dengan kuda dan penunggangnya. Setiap kuda memiliki warna yang berbeda satu dengan lainnya dan setiap penunggang membawa suatu alat yang juga berbeda satu dengan lainnya. Pada zaman itu Alkitab mencatat bahwa kuda menggambarkan kekuatan dalam peperangan Yes31:1 dan merupakan fasilitas transportasi yang dipakai untuk menyebarkan sesuatu dalam waktu yang sangat cepat Est8:10,14. Hal-hal yang akan terjadi dalam meterai pertama sampai keempat ini juga akan berlangsung dengan kuat dan cepat, bukan hanya berdampak secara regional melainkan membawa akibat secara global dan berlangsung secara cepat.

 

Penunggang kuda yang ketiga ini membawa sepasang neraca di tangannya, yaitu alat yang biasa dipakai untuk menimbang dan berjual beli pada saat itu. Dalam hukum Taurat Tuhan sudah mengajarkan pada orang Israel untuk memiliki neraca yang betul dan batu timbangan yang betul Im19:36. Tuhan sangat benci pada orang yang memanipulasi neraca Ams11:1, 20:23. Celakanya, di penghujung akhir zaman kuasa atas neraca malah ada dalam tangan penunggang kuda hitam. Meterai ketiga ini menubuatkan apa yang akan terjadi di akhir zaman, perekonomian dunia akan dikuasai dan dikendalikan oleh orang-orang yang sudah biasa hidup di dalam kegelapan, dan di balik itu semua tentunya iblis yang sedang memegang kendali untuk mengombang-ambingkan kondisi perekonomian dunia.

 

Yohanes kemudian mendengar suara yang berseru dan berkata: “Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar.” Bagi kita yang hidup di zaman ini perkataan tersebut seakan tidak mempunyai arti secara jelas dan spesifik. Namun bagi mereka yang hidup dalam zaman itu ada suatu makna yang penting dan mengerikan di balik perkataan itu. Beberapa sumber referensi mencatat bahwa 1 cupak adalah ukuran yang dipakai untuk 1 kali makan, sedangkan 1 dinar adalah upah sehari untuk seorang pekerja harian Mat20:2. Jadi arti dari pernyataan itu adalah akan terjadi kesulitan perekonomian sehingga orang menjadi kesulitan untuk memperoleh makanan (scarcity). Upah sehari yang seharusnya cukup untuk memberi makan seisi rumah 3 kali sekarang hanya dapat dipakai untuk memperoleh 1 porsi makanan saja! Jelai yang kualitasnya lebih rendah daripada gandum juga cukup sulit diperoleh dan upah sehari hanya bisa membeli 3 porsi jelai saja. Gandum dan jelai menggambarkan kebutuhan makanan sehari-hari dan meterai ketiga menubuatkan kesulitan yang akan dialami untuk memperolehnya!

 

Keadaan yang sebaliknya juga pernah terjadi di Israel ratusan tahun sebelumnya dalam zaman Elisa. Saat itu sesukat tepung yang terbaik berharga 1 syikal dan dua sukat jelai juga berharga 1 syikal 2Raj7:1. Saat itu juga terjadi gejolak perekonomian hebat akibat kelaparan yang berlangsung lama dan kemudian tiba-tiba terjadi kelimpahan suplai makanan sehingga semuanya menjadi sangat murah.

 

Minyak dan anggur sebenarnya juga termasuk dalam daftar kebutuhan makanan orang Israel pada zaman dahulu 2Taw2:10,15. Namun rupanya kekacauan pada akhir zaman hanya memberikan dampak pada makanan yang dibutuhkan sehari-hari sedangkan minyak dan anggur yang memang lebih mahal Ams21:17 tidak terkena dampaknya. Memang lebih dibutuhkan dan lebih mengenyangkan gandum dan jelai daripada minyak dan anggur. Secara jasmani minyak dan anggur bukanlah kebutuhan pokok sehari-hari, namun ternyata justru kedua hal itu yang tidak rusak di akhir zaman. Secara jasmani memang tidak mungkin memakan minyak dan anggur sampai kenyang, namun secara rohani hal itu dimungkinkan, bahkan Tuhan ingin kita memiliki persediaan yang cukup dan limpah.

 

MAKNA ROHANI MINYAK DAN ANGGUR

 

Secara rohani kita harus memiliki minyak dan anggur, juga terbiasa untuk mengenyangkan diri dengan kedua hal tersebut. Tuhan berjanji akan memelihara minyak dan anggur sampai akhir zaman. Minyak dan anggur tidak akan dirusakkan. Penunggang kuda hitam tidak memiliki kuasa atas minyak dan anggur karena kedua hal itu ada dalam perlindungan Tuhan. Meterai yang ketiga ini sebenarnya sedang memberitahukan tentang tekanan hidup yang akan dialami oleh orang-orang beriman. Kesulitan ekonomi yang akan terjadi dapat berlangsung secara global atau bisa juga hanya menekan kelompok orang beriman yang mau tetap hidup kudus dan benar di hadapan Tuhan, sebagai suatu penyucian, pemurnian, dan pengujian bagi anak-anak Tuhan yang tidak lama setelahnya akan masuk dalam surga yang mulia Dan12:10.

 

Secara rohani minyak dan anggur memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan kita. Alkitab mencatat anggur dapat menyukakan hati manusia dan minyak dapat membuat muka berseri Mzm104:15, Mat6:17. Bagi umat Tuhan yang menjadi anggur kita bukanlah anggur secara jasmani lagi melainkan digantikan dengan anggur secara rohani yaitu penuh dengan Roh Ef5:18. Sukacita umat Tuhan tidak lagi bersumber dari anggur jasmani tetapi didatangkan dari kesukaan oleh Roh Kudus Rm14:17. Memiliki minyak juga menggambarkan kondisi rohani yang selalu dipenuhi dengan urapan Roh Kudus sehingga pelita kita dapat tetap menyala dan tidak sampai kehabisan minyak Mat25:9. Memiliki minyak dan anggur dapat dilakukan mulai saat ini bahkan kita harus membiasakan diri memiliki gaya hidup yang dipuaskan dengan minyak dan anggur ilahi sehingga hidup kita tidak hanya bergantung pada hal-hal duniawi. Pencobaan pertama yang dialami Tuhan Yesus di padang gurun juga memiliki prinsip yang sama dengan hal ini. Iblis selalu berusaha untuk menggoda manusia dengan hal-hal jasmani yang dibutuhkan sehari-hari. Tuhan Yesus menjawab bahwa manusia hidup BUKAN dari roti saja melainkan dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah Mat4:4. Tuhan Yesus menang atas tipuan dan cobaan iblis karena hidup Tuhan Yesus tidak tergantung dari roti jasmani saja tetapi dari Firman Allah yang adalah roti surgawi. Hidup kita juga tidak boleh tergantung dan terikat dengan hal-hal yang ada di dunia ini karena iblis sedang mengatur strategi untuk menguasai semua hal itu dan iblis ingin membuat semua orang bertekuk lutut di hadapannya dan harus menerima meterai antikris untuk memperoleh semua hal-hal itu kelak pada zaman antikris Why13:16-18.

 

Memiliki minyak dan anggur berarti membiasakan diri untuk hidup dipenuhi dan dipimpin Roh Kudus sehingga kita terbiasa kenyang dengan hal-hal rohani dan tidak lagi tergantung ataupun terikat dengan hal-hal jasmani. Kita mutlak harus belajar untuk memuaskan diri kita dengan kesukaan dan hadirat Tuhan dalam hidup kita sehingga hidup kita tidak lagi tergantung dengan hal-hal lain yang bisa dimanipulasi dan dikuasai oleh iblis. Di akhir zaman Tuhan mengizinkan iblis untuk merampas banyak hal namun minyak dan anggur tetap berada di luar kuasa iblis. Maria membiasakan diri untuk berdiam di bawah kaki Tuhan Yesus, memilih bagian yang terbaik, yang TIDAK AKAN diambil dari padanya Luk10:42. Umat Tuhan yang kenyang dengan minyak dan anggur Roh Kudus akan dimampukan untuk hidup berpada 1Tim6:8, Ibr13:5, mencukupkan diri dengan apa  yang ada dan tidak menjadi hamba uang. Kesulitan ekonomi di akhir zaman akan memicu manusia untuk menjadi semakin cinta akan uang namun umat Tuhan yang memiliki minyak dan anggur akan dimampukan untuk lepas dari jerat cinta akan uang 1Tim6:9-10. Minyak urapan Roh Kudus juga akan melumasi mata orang yang dipimpin Roh sehingga dapat melihat dengan jelas tujuan akhir hidupnya yang sudah semakin mendekat Why3:18 dan tidak tergoda lagi dengan iri hati melihat orang-orang jahat di sekitarnya yang semakin jaya. AMIN.


Comments are closed.

Comments are closed.