Bodoh tapi Hebat

SUNDAY, 13 APRIL 2014

 

Bodoh menurut dunia tapi hebat karena anugerah Kristus
1 Kor 1:25-29

Dunia mencari yang hebat, dunia mencari yang pintar, dunia mencari yang terpandang. Namun apalah artinya kalau itu semua hanya menurut pandangan dunia dan ternyata dianggap hina di pandangan Allah. Rasul Paulus mengajar kepada jemaat Korintus bahwa yang terlebih penting adalah bagaimana Allah memandang kita, bukan lagi pandangan dunia yang kita utamakan. Saat kita mau mencocokkan hidup dengan apa yang Tuhan cari, maka berarti kita juga harus menyiapkan diri untuk dianggap bodoh oleh dunia. Karena memang cara pandang dunia berbeda dengan cara pandang ilahi. Daging akan selalu bertentangan dengan kehendak Roh Kudus Gal5:16-17. Kalau kita mengatakan “YA” pada Kristus, itu berarti kita mengatakan “TIDAK” kepada dunia, dan demikian pula sebaliknya. Sekalipun dunia menganggap kita bodoh, namun kalau kita tetap di dalam jalan Allah maka kita akan menjadi hebat karena anugerah Kristus ada beserta kita. Mengapa kita “harus rela” menjadi bodoh menurut pandangan dunia?

1: SALIB ADALAH KEBODOHAN BAGI DUNIA
Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. 1Korintus 1:18
Alkitab sendiri menyatakan bahwa salib adalah kebodohan bagi dunia, yaitu bagi mereka yang akan masuk dalam kebinasaan kekal. Adalah suatu hal yang bodoh bagi dunia untuk menyangkal diri. Adalah suatu hal yang bodoh bagi dunia untuk mematikan daging. Adalah suatu hal yang bodoh bagi dunia untuk mencocokkan hidup dengan kehendak Kristus sementara dunia bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. 1Korintus1:28-29
Memikul salib berarti bodoh menurut dunia. Namun yang mau menjadi bodoh karena salib justru dipilih oleh Allah untuk menaklukkan yang hebat menurut dunia. Dengan demikian maka tidak ada seorang pun yang mempunyai alasan untuk memegahkan diri, selain bermegah di dalam salib Kristus Gal6:14. Orang dunia tidak bisa bermegah selamanya karena mereka akan binasa dalam api neraka kekal. Sebagai umat Tuhan kita pun tidak dapat bermegah atas diri kita sendiri karena kita tahu bahwa semua keadaan kita oleh karena Kristus. Sehingga dengan demikian umat Tuhan hanya bisa bermegah karena salib Kristus. Tuhan benci orang yang sombong, dan Tuhan akan merendahkan orang yang tinggi hati Luk14:11, Mat23:12, 1Pet5:5-6. Karena itu Tuhan sengaja membuat kita bodoh menurut dunia sehingga kita belajar untuk merendahkan hati kita. Siapakah kita sehingga kita ingin memegahkan diri. Apa yang kita punyai yang tidak kita terima 1Kor4:7.
Yusuf telah belajar untuk merendahkan dirinya. Reaksi alami untuk membalas saudara-saudaranya yang jahat telah dikubur dalam-dalam. Yusuf belajar untuk menjadi bodoh menurut dunia. Dan Yusuf pun menyadari bahwa hidupnya adalah oleh karena anugerah Tuhan sehingga dia tidak memegahkan kedudukannya, ataupun kemampuannya untuk menafsirkan mimpi. Di hadapan Firaun, Yusuf berkata bahwa bukanlah Yusuf yang sanggup menafsirkan mimpi melainkan Allah Kej41:16. Dan di hadapan saudara-saudaranya Yusuf pun tidak memegahkan posisinya sebagai penguasa Mesir, hatinya dipenuhi oleh pengakuan akan kebesaran Allah sehingga yang keluar dari mulutnya adalah: “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan menawarkan berbagai kesukaan sementara yang hampa dan berdosa. Namun sebagai umat kepunyaan Allah, sebagai bangsa yang terpilih 1Pet2:9, kita tetap memutuskan untuk hidup sesuai kehendak Kristus walaupun dunia menawarkan yang lain. Karena itu pemberitaan tentang salib adalah suatu kebodohan bagi mereka yang ingin menabur di dalam kedagingan Gal6:7-8. Pemberitaan tentang salib berarti hidup di jalan sempit Mat7:13-14. Pemberitaan tentang salib berarti hidup di atas mezbah Rom12:1. Pemberitaan tentang salib berarti mematikan keinginan daging Luk9:23, Rom6:6. Ini semua adalah kebodohan bagi pencari kesukaan dunia, suatu kebodohan bagi anak-anak iblis. Namun bagi umat Tuhan yang mengarahkan hidupnya pada kesukaan ilahi, maka salib adalah kekuatan Allah 1Kor1:18.
Kita mau tetap hidup jujur sekalipun dunia terbiasa dengan menipu. Kita mau tetap mengampuni sekalipun dunia membiasakan diri untuk membalas. Kita mau tetap mengasihi sesama sekalipun individualisme semakin merebak di dalam dunia. Kita mau tetap mengutamakan Tuhan sekalipun dunia menawarkan berbagai entertainment. Kita mau tetap bangun pagi untuk beribadah sekalipun ada banyak event saat weekend. Dan kita mau tetap untuk hidup suci sekalipun dunia semakin tenggelam dalam dosa.
Karena salib dianggap bodoh oleh dunia, maka setiap kita yang memikul salib Kristus juga akan dianggap bodoh oleh dunia. Apakah kita rela dianggap bodoh oleh dunia?

2: JANGAN ADA YANG MEMEGAHKAN DIRI
… dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah,
maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” Kej50:20. Orang yang mau dianggap bodoh menurut dunia maka hidupnya akan benar-benar rendah hati, dan inilah yang dicari oleh Allah. Allah rindu untuk meninggikan orang-orang yang rendah hati, dan untuk itu kita harus menjadi bodoh di hadapan dunia. Apakah kita rela dianggap bodoh oleh dunia?

3: MENGEMBALIKAN SEGALA KEMULIAAN HANYA KEPADA ALLAH
Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.
Karena itu seperti ada tertulis: “Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.” 1Korintus1:30-31
Kita harus sangat berhati-hati untuk tidak mencuri kemuliaan Allah, segala kemuliaan hanyalah bagi Tuhan dan milik Tuhan Yes48:11, 42:8. Tuhan ingin kita menjadi bodoh menurut dunia supaya dalam setiap keberhasilan kita, kesuksesan kita, pendeknya dalam setiap hal yang kita capai kita selalu sadar dan mengakui bahwa itu semua karena Tuhan dan kita mengembalikan segala kemuliaan hanya kepada Tuhan. Tidak ada satu budak pun yang berani mengambil pujian milik tuannya. Dengan penuh kerendahan diri seorang hamba akan mengembalikan segala kemuliaan kepada tuannya. Saat kita mau menyadari dan mengakui bahwa segala yang ada pada kita dari Tuhan adanya, maka kita akan dimampukan untuk senantiasa mengembalikan segala kemuliaan kepada Tuhan. Seringkali Tuhan membiarkan kita dalam keadaan yang begitu rendah menurut cara pandang dunia supaya nyata bahwa kekuatan yang ada di dalam kita bukanlah dari hasil usaha kita melainkan suatu pemberian, karunia Allah semata-mata. Saat kita menjadi bodoh menurut dunia maka akan nyata kepada dunia bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah dan bukan dari diri kita,  kita hanyalah bagaikan bejana tanah liat
yang diisi dengan harta yang sangat mulia 2Kor4:7. Sehingga dengan demikian kita mengembalikan segala kemuliaan kepada Tuhan dan membawa orang kepada Kristus.
Saat Tuhan ditinggikan di dalam hidup kita, maka kita akan dimampukan untuk menarik orang lain datang kepada Kristus Yoh12:32. Apakah kita rela dianggap bodoh oleh dunia, sehingga kita menujukan segala
kemuliaan kepada Tuhan?

Saat Gideon memimpin bangsa Israel untuk mengalahkan bangsa Midian, Tuhan tidak ingin orang Israel bermegah atas dirinya sendiri. Karena itu Tuhan menyuruh Gideon melakukan dua kali proses eliminasi. Pasukan yang semula 32.000 orang banyaknya dieliminasi sehingga tersisa 10.000 orang. Tuhan tidak ingin orang Israel memegahkan diri terhadap Tuhan dan berkata bahwa tangan mereka sendiri (kelihaian, keterampilan, kekuatan mereka sendiri) yang menyelamatkan mereka Hak7:2-3. Namun ternyata dengan 10.000 orang masih terlalu banyak bagi Tuhan, padahal tentara orang Midian ada begitu banyak seperti belalang, pasukan dan unta mereka tidak terhitung banyaknya Hak6:5. Tuhan tidak ingin orang Israel menganggap kemenangan yang akan mereka dapat berasal dari diri mereka sendiri, untuk itu Tuhan ingin supaya orang Israel merendahkan diri dan menjadi tampak “bodoh” dan “lemah” di
hadapan musuh mereka sehingga yang tampak dan yang dimuliakan hanyalah Allah orang Israel saja. Tuhan menyuruh Gideon untuk membawa 10.000 orang itu turun minum air, dan ternyata ada 300 orang yang memiliki cara minum air yang aneh dan bodoh, yaitu membawa tangan ke mulutnya, dan kemudian menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat Hak7:5-6. Sementara 9.700 pasukan yang lain tampak lebih pintar namun Tuhan
justru mau memakai 300 orang yang benar-benar bodoh menurut dunia sehingga semua dapat menyadari dan mengakui bahwa kekuatan yang berlimpah-limpah itu dari Tuhan adanya dan bukan dari diri kita sendiri. Bahkan senjata yang mereka bawa hanyalah sangkakala dan buyung kosong dengan suluh di dalam buyung itu Hak7:16. Dan 300 pasukan itu pun akhirnya memperoleh kemenangan yang luar biasa, apa yang lemah dan bodoh menurut dunia
dipilih oleh Allah untuk menaklukkan yang kuat menurut dunia, sehingga segala kemuliaan hanya tertuju kepada Tuhan.

Tuhan mau kita menjadi bodoh menurut dunia, karena memang salib adalah kebodohan menurut dunia.
Tuhan mau kita menjadi bodoh menurut dunia, karena Tuhan tidak ingin kita memegahkan diri kita.
Dan Tuhan mau kita menjadi bodoh menurut dunia, supaya kita benar-benar mengembalikan segala kemuliaan hanya kepada Tuhan saja. AMIN.
Nyanyian:
Bukan kar’na kebaikanku
Bukan kar’na fasih lidahku
Bukan kar’na kekayaanku
Ku dipilih ku dipanggil-Nya
Bukan kar’na kecakapanku
Bukan kar’na baik rupaku
Bukan kar’na kelebihanku
Ku dipanggil ku dipakai-Nya
Bila aku dapat itu karena-Nya
Bila aku punya semua dari pada-Nya
Semua kar’na anugerah-Nya
Dib’rikan kepada kita
Semua anug’rah-Nya bagi kita
Bila kita dipakai-Nya

Download PDF


Comments are closed.

Comments are closed.