Belajar Membedakan

Sunday Service | Mt. Zion Church | 1 Mar 2015 | BELAJAR MEMBEDAKAN | Imamat 11:46-47

 

Slide1Dalam hukum Taurat, orang Israel tidak diperbolehkan untuk memakan binatang-binatang yang haram. Dalam kitab Imamat, Tuhan memberikan satu fatsal penuh yang berisi peraturan tentang binatang yang haram dan yang tidak haram, baik itu binatang darat, laut, ataupun udara Im11. Namun dalam Wasiat Baru, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita bahwa sebenarnya tidak ada lagi makanan yang diharamkan. Tuhan Yesus berkata bahwa segala sesuatu yang kita makan tidak dapat menajiskan diri kita karena bukan masuk ke dalam HATI tetapi ke dalam PERUT lalu dibuang di jamban. Dengan demikian Tuhan Yesus menyatakan dengan tegas bahwa semua makanan itu HALAL Mrk7:18-19. Lalu mengapakah Tuhan di waktu yang lalu memberikan peraturan mengenai binatang yang haram dan tidak? Surat Galatia menjelaskan bahwa hukum Taurat adalah PENUNTUN bagi orang Israel sampai kepada kedatangan Kristus Gal3:24. Sebenarnya serentetan peraturan tentang binatang haram tersebut menuntun kita untuk BELAJAR membedakan segala sesuatu di dalam hidup kita, mana yang diperkenan oleh Tuhan dan mana yang tidak Im11:46-47, bukan hanya membedakan makanan yang masuk ke mulut, melainkan juga membedakan segala sesuatu yang dapat masuk ke dalam hati kita, baik itu pekerjaan, cara hidup, pergaulan, dan hal-hal lainnya yang kita geluti sehari-hari.

 

Itulah hukum tentang binatang berkaki empat, burung-burung dan segala makhluk hidup yang bergerak di dalam air dan segala makhluk yang mengeriap di atas bumi, yakni untuk MEMBEDAKAN antara yang najis dengan yang tahir, antara binatang yang boleh dimakan dengan binatang yang tidak boleh dimakan. Imamat 11:46-47

 

MEMILIKI PANCA INDERA YANG TERLATIH

 

Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk MEMBEDAKAN yang baik dari pada yang jahat.
Ibrani 5:14

 

Tuhan ingin agar setiap umat-Nya memiliki panca indera rohani yang terlatih, yang bertumbuh semakin dewasa ke arah Kristus Ef4:13, sehingga kita dimampukan untuk membedakan perkara-perkara yang baik dan yang jahat Ibr5:14. Peraturan yang dicatat dalam Imamat fatsal 11 tersebut bukan hanya untuk diketahui oleh para imam, melainkan untuk diketahui seluruh orang Israel Im11:2. Para imam bertanggung jawab untuk mengajarkan dan memberi petunjuk-petunjuk kepada orang Israel tentang mana yang boleh dimakan dan yang tidak boleh. Dalam Wasiat Baru, setiap orang yang telah ditebus oleh Tuhan Yesus mendapat panggilan untuk menjadi imam-imam di hadapan Allah 1Pet2:9, Wah1:6, 5:10. Ini adalah suatu panggilan yang kudus dan mulia. Sebagai seorang imam di hadapan Tuhan, maka kita juga dituntut Tuhan untuk terus belajar membedakan perkara yang kudus dan yang najis, membedakan mana yang diperkenan Tuhan dan mana yang dibenci Tuhan, membedakan manakah hal-hal yang membawa kepada kekudusan dan mana yang membawa kepada kebinasaan.

Kanak-kanak secara rohani tidak dapat membedakan hal-hal tersebut dengan baik sehingga seringkali ada begitu banyak perkara dosa yang ada dalam hidupnya karena tidak menyadari bahwa hal-hal itu adalah dosa yang dibenci oleh Tuhan. Dalam zaman nabi Hosea, Tuhan menegur umat Israel karena mereka menolak pengenalan akan Allah dan hal itu menyebabkan mereka BINASA Hos4:6. Ketidaktahuan akan membawa seseorang kepada kesesatan Mrk12:24. Kita harus terus bertumbuh dewasa ke arah Kristus karena di dalam dunia ini ada banyak hal yang dapat membuat seseorang terombang-ambing, disesatkan, dan juga dinajiskan hidupnya. Tuhan Yesus mengatakan bahwa ‘musuh’ menaburkan benih lalang di antara gandum Mat13:25. Dan Tuhan memang membiarkan gandum dan lalang tumbuh bersama sampai waktu menuai, yaitu akhir zaman Mat13:30. Justru kondisi inilah yang menjadi tantangan supaya kita bertumbuh semakin dewasa, memiliki panca indera yang terlatih, sehingga kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat.

Sejak kecil, seorang anak diajar oleh orang tuanya untuk membedakan tangan kanan dan tangan kiri. Di hadapan Tuhan, orang Niniwe disamakan seperti anak-anak kecil yang belum dapat membedakan tangan kanan dan tangan kiri, mereka tidak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat Yun4:11. Sebab itulah Tuhan merasa kasihan (NKJV: pity) kepada Niniwe karena tidak ada yang mengajari mereka untuk membedakan tangan kanan dan tangan kiri. Seperti itulah kanak-kanak rohani di hadapan Tuhan! Tuhan juga merasa sangat kasihan melihat umat-Nya yang masih kanak-kanak rohani, yang belum bertumbuh dewasa, yang tidak bisa membedakan perkara yang baik dan jahat di hadapan Tuhan, sehingga terus jatuh bangun di dalam dosa dan posisinya jauh dari Allah Yes59:2. Sebab itu, sekali lagi, kita harus bertumbuh dewasa.

Kita perlu minta hikmat ilahi supaya kita dimampukan untuk membedakan hal yang jahat dan hal yang baik. Saat Salomo diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk menjadi raja Israel meneruskan Daud, ayahnya, maka hal utama yang diminta olehnya adalah HIKMAT, hati yang paham untuk menimbang segala perkara sehingga bisa membedakan antara yang baik dan yang jahat 1Raj3:9. Sebagai umat Tuhan yang hidup di akhir zaman, kita juga mutlak memerlukan karunia hikmat ilahi sehingga kita bisa mengerti mana yang boleh dan mana yang tidak boleh di hadapan Tuhan 1Kor12:8. Roh Kudus akan mengajari dan memimpin kita sehingga kita dimampukan untuk memiliki pikiran Kristus 1Kor2:16.

 

DIPERLUKAN PEDANG YANG TAJAM

 

Supaya kita bisa membedakan dengan baik antara hal-hal yang kudus dan yang najis maka kita perlu memiliki pedang yang sangat tajam. Terkadang kita bisa dibingungkan antara kebenaran Firman Tuhan dengan perasaan hati kita, antara prinsip Firman Tuhan dengan pendapat orang banyak. Sebab itu kita mutlak memerlukan kuasa Firman Tuhan. Firman Tuhan itu HIDUP dan KUAT, dan juga LEBIH TAJAM dari pedang bermata dua mana pun. Firman Tuhan sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita, sehingga kita dimampukan untuk membedakan manakah yang merupakan kehendak Allah dan yang bukan Ibr4:12. Tuhan mengajar orang Israel untuk membedakan makanan yang najis dan tidak, dan justru dari situlah orang Israel harus terus belajar untuk membedakan, setidaknya tiga kali dalam sehari, bahkan setiap kali mereka hendak memakan sesuatu, mereka harus ingat akan perintah Tuhan dan membedakan mana yang boleh dimakan dan yang tidak boleh. Prinsip ini juga terus berlaku bagi kita di zaman ini! Tuhan berfirman supaya kita menjaga hati ini dengan segala kewaspadaan, menjaganya lebih daripada segala sesuatu yang patut dijaga, karena dari hati itulah akan terpancar kehidupan Ams4:23. Dengan demikian maka kita harus benar-benar waspada menjaga segala sesuatu yang bisa masuk ke dalam hati kita. Tuhan Yesus juga mengajarkan bahwa di mana harta kita berada di situlah hati kita berada Mat6:21. Sebab itu kita juga harus menyelidiki hal-hal apakah yang menyedot begitu banyak akan perhatian kita, waktu kita, tenaga kita, dan pikiran kita. Kita harus membedakan pekerjaan yang halal dan yang haram. Kita harus membedakan cara hidup yang halal dan yang haram. Kita harus membedakan pergaulan yang halal dan yang haram. Kita harus membedakan rekreasi yang halal dan yang haram. Sebagai umat Tuhan kita harus benar-benar WASPADA menjaga semuanya karena Tuhan ingin kita hidup di dalam kekudusan 1Pet1:15-16 dan berkenan di hadapan-Nya di dalam segala hal Kol1:10.

 

KESIMPULAN: HARUS BERUBAH

 

Tuhan Yesus telah menebus kita di atas kayu salib supaya kita hidup di dalam kemerdekaan dan memperkenankan Tuhan. Tuhan telah memanggil kita kepada kekudusan 1Tes4:7. Tuhan ingin supaya kita MENGEJAR kekudusan karena tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan Ibr12:14. Sebab itu kita tidak boleh menjadi serupa dengan dunia ini! Dunia ini dengan segala kemeriahan di dalamnya sedang menuju kepada kebinasaan 1Yoh2:17. Orang yang menjadi serupa dengan dunia ini berarti juga turut menuju kepada kebinasaan. Kita harus BERUBAH oleh pembaharuan pikiran kita sehingga kita dimampukan untuk membedakan, manakah yang merupakan kehendak Allah, yaitu yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna Rom12:2.

 

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Roma 12:2

 

Jangan tetap tinggal di dalam kubangan dosa. Segera setelah Roh Kudus mengingatkan maka kita harus merespon dengan baik, jangan mendukakan Roh Kudus Ef4:30, jangan mengeraskan hati kita Ibr3:15. Roh Kudus adalah roh pembaharuan yang akan mengerjakan pembaharuan secara dinamis di dalam hidup kita Tit3:5. Sebab itu teruslah berjalan di dalam pimpinan Roh Kudus sehingga kita memiliki KUASA untuk MEMBEDAKAN. Bukan hanya tahu mana yang kudus dan mana yang najis, melainkan juga mampu untuk meninggalkan yang najis dan melakukan yang kudus. Jadilah pelaku-pelaku Firman Tuhan. AMIN.


Comments are closed.

Comments are closed.