MINGGU, 17 APRIL 2016,

Hidup umat Tuhan adalah hidup yang baru, sebagai ciptaan baru, dan harus selalu baru. Kematian dan kebangkitan Kristus telah membangkitkan kita dalam hidup yang baru. Selanjutnya kita harus mengizinkan roh yang telah diperbaharui ini mengubah seluruh kehidupan sehingga kita menjadi benar-benar baru dan menghasilkan dampak yang nyata, pengaruh yang membangun, hasil yang memberkati, bagi orang yang ada di sekeliling kita. Kehadiran sesuatu yang baru pasti akan menarik perhatian! Terlebih lagi keberadaan orang beriman yang kualitas rohaninya selalu diperbaharui akan menjadi pusat perhatian dan membawa orang pada Kristus. Roh Kudus adalah roh pembaharuan yang akan terus mengerjakan perubahan-perubahan dalam tiap area hidup kita. Izinkan Roh Kudus mengambil alih pimpinan dalam hidup ini maka kita akan mengalami pembaharuan dan kesegaran yang berbeda. Secara ringkas dan sistematis, dalam Roma 12 rasul Paulus menjelaskan 4 area pembaharuan yang harus kita perhatikan. Roma 12 diawali dengan perintah supaya kita BERUBAH. Perubahan itu telah diawali oleh pembaharuan pengertian kita, roh kita diperbaharui, bahkan diberi kuasa pembaharuan sehingga seluruh area hidup kita juga dapat berubah.

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Roma 12:1-2

AREA 1: PIKIRAN YANG DIPERBAHARUI

Ciptaan baru di dalam Kristus ternyata harus berpikir rendah hati, tidak menyombongkan diri sendiri, tidak merasa hebat, tidak merasa diri pandai, sungguh berbeda dengan apa yang biasanya dunia anggap dengan hal-hal yang baru! Kita tidak boleh memikirkan hal-hal yang lebih tinggi daripada yang patut kita pikirkan Rm12:3, tidak boleh merasa dirinya lebih hebat daripada orang lain, dan juga tidak boleh merasa dirinya adalah segalanya. Teladan kerendahan hati diberikan Tuhan Yesus melalui hidupnya, mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa sebagai seorang hamba Flp2:5-8. Kita harus belajar untuk memiliki perasaan dan pikiran yang sama dengan Kristus. Belajar untuk tidak mempertahankan ego dan kemegahan diri sendiri. Tuhan Yesus merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati di atas kayu salib. Merendahkan hati tidak sama dengan menarik diri dan menyembunyikan diri lalu tidak terlibat dalam pekerjaan apapun. Merendahkan diri berarti justru mengerjakan tiap hal yang dipercayakan dalam hidup kita sebaik mungkin namun tidak sedikitpun menyombongkan prestasi diri sendiri. Merendahkan diri berarti TAAT pada pimpinan Tuhan, merendahkan diri sendiri dan meninggikan Tuhan saja.

AREA 2: CARA BERSEKUTU & BEKERJA YANG DIPERBAHARUI

Sebagai ciptaan baru kita harus menyadari bahwa Tuhan menempatkan kita sebagai ANGGOTA tubuh Kristus, yang saling memerlukan satu sama lain, saling melengkapi, dan tidak akan pernah dapat berdiri sendiri Rm12:4-5. Inilah kehendak Allah yang baik, berkenan, dan sempurna dalam hidup kita! Manusia ciptaan baru adalah mereka yang menempatkan dirinya dengan tepat dalam persekutuan tubuh Kristus. Roh Kudus juga akan mengubahkan cara dan kebiasaan kita dalam bekerja dan bersekutu. Tuhan ternyata tidak pernah menyuruh kita untuk bekerja sendirian. Tuhan menempatkan Hawa di sisi Adam. Tuhan memberikan 7 orang di samping Nuh untuk membantu dan mendukungnya membuat bahtera. Tuhan menyisakan 7000 orang Israel yang masih bertekad untuk hidup kudus dan berjuang bersama Elia. Ternyata Tuhan tidak pernah membiarkan kita berjuang sendirian. DIA sendiri berjanji untuk menyertai kita, dan DIA juga memberikan orang-orang lain di sekeliling kita untuk bekerja bersama-sama dengan kita. Sebagai ciptaan baru Tuhan memberikan karunia-karunia yang berlainan menurut kasih karunia-Nya, dengan tujuan supaya kita bekerja bersama-sama dan saling berbagi satu dengan lainnya. Sekalipun ada risiko ketidakcocokan namun justru di situlah Allah mengajar kita untuk melakukannya dengan hati yang ikhlas, dengan rajin, dan dengan sukacita Rm12:6-8. Cara kerja dan cara bersekutu harus diperbaharui sehingga kita dapat menggenapkan kehendak Allah di atas bumi ini, menghadirkan Kerajaan Allah dan bukannya mendirikan kerajaan sendiri. Ciptaan baru adalah orang beriman yang mau menerima dan menyambut saudara seiman lainnya sebagai rekan sekerja dalam tim pembangunan tubuh Kristus Rm12:10. Tidak ada lagi kasih yang pura-pura, yang ada adalah integritas dan kejujuran Rm12:9. Kemunafikan adalah hal yang jahat di hadapan Tuhan. Tidak boleh ada lagi kepura-puraan dalam manusia ciptaan baru. Inilah cara hidup orang beriman sebagai ciptaan yang baru.

AREA 3: SEMANGAT DAN KETANGGUHAN YANG DIPERBAHARUI

Karena Roh Kudus adalah roh pembaharuan Tit3:5 maka Tuhan mengajarkan kita untuk selalu memiliki semangat yang baru, tidak membiarkan kerajinan kita menjadi kendor tetapi terus menjaga supaya roh kita menjadi menyala-nyala dan tetap melayani Tuhan Rm12:11. Bahkan sekalipun kekuatan jasmani kita merosot karena berjalannya waktu Tuhan tetap menyuruh kita untuk tetap semangat karena manusia batiniah kita dapat terus diperbaharui dari sehari ke sehari 2Kor4:16. Dengan semangat yang selalu baru maka kita dapat menanggung segala sengsara yang memang harus kita hadapi Ams18:14. Semangat yang baru tidak hanya terjadi di kala semua situasi dan kondisi dalam keadaan ideal, tetapi juga harus ada di tengah-tengah sengsara. Manusia lama akan hanyut dalam masalah dan kesedihan, tetapi ciptaan baru harus tetap semangat, baik dalam pelayanan maupun dalam tanggung jawab kehidupan sehari-hari. Orang beriman seharusnya adalah orang-orang yang rajin, bukan hanya dalam hal pelayanan di gereja melainkan juga dalam pelayanan kita di tengah-tengah marketplace, juga keluarga kita. Firman Tuhan mengajarkan kita untuk bersukacita dalam harapan yang baru, bersabar dalam kesesakan, dan tetap bertekun dalam doa Rm12:12 karena itulah yang akan mendatangkan kekuatan dan semangat yang baru.

AREA 4: RESPON & TANGGAPAN YANG DIPERBAHARUI

Cara hidup ciptaan baru adalah cara hidup yang menjadi berkat, menjadi penyalur berkat dan bukan sekedar menyedot berkat. Kita dipanggil bukan hanya untuk diberkati melainkan terutama untuk memberkati orang lain. Dalam tiap hal yang kita hadapi, seharusnya kita memberikan respon dan tanggapan yang memberkati. Ketika melihat saudara-saudara seiman yang mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan maka sudah seharusnya kita datang untuk memberkati mereka Rm12:13. Respon dan tanggapan yang memberikan bantuan seharusnya menjadi ciri khas dan gaya hidup ciptaan baru dalam Kristus. Bahkan kita harus tetap memberkati di saat ada orang lain yang menganiaya kita. Cara hidup baru adalah cara hidup yang memberkati dan bukan mengutuk Rm12:14. Memberkati orang yang sedang bersukacita dengan ketulusan hati kita untuk turut mengucap syukur dan bersukacita dengan berkat yang dia terima. Memberkati orang yang sedang berdukacita dengan perhatian dan empati kita Rm12:15. Memberkati orang yang melakukan kejahatan dan membalasnya dengan kebaikan Rm12:17. Memberkati lingkungan kita dengan damai sejahtera dan bukan justru menjadi pembawa kerusuhan Rm12:18. Memberkati musuh yang lapar dan haus dengan makanan dan minuman Rm12:20. Singkat kata cara hidup yang baru adalah cara hidup yang memberkati.

Kita dipanggil untuk berubah! Dengan kuasa kebangkitan-Nya Tuhan menjadikan kita sebagai ciptaan baru yang harus selalu diperbaharui. Mari kita mengizinkan Roh Kudus mengubah dan memperbaharui hidup kita. Memang tidak nyaman dan bahkan dapat menyakitkan bagi kedagingan namun itulah yang diinginkan Tuhan dalam hidup kita: memiliki cara hidup yang diperbaharui dalam tiap area kehidupan kita. Roma 12 menerangkan langkah-langkah praktis yang dapat kita pelajari dan terapkan untuk memperbaiki 4 area kehidupan kita. Selanjutnya Roh Kudus dapat terus berbicara, mengajar, dan membawa kita dalam segala kebenaran Yoh16:13 sehingga seluruh kehidupan kita cocok dengan isi hati Allah, melakukan apa yang baik, yang berkenan, dan sempurna di hadapan Allah. AMIN.