BE CAREFUL WITH YOUR HANDKERCHIEF

12 SEPTEMBER
Daily Bible Reading: Luke 19:1-27, Proverbs 13-15

 

BE CAREFUL WITH YOUR HANDKERCHIEF

 

Jesus spoke about 10 servants who received 10 minas from a nobleman who asked them to do business till he come. Mina was used in the days of the Bible as a weight and sum of money. Unfortunately, not all servants took that instruction seriously. The Bible wrote: Then another came, saying, “Master, here is your mina, which I have kept put away in a handkerchief. For I feared you, because you are an austere man. You collect what you did not deposit and reap what you did not sow Luk.19:20-21.”

 

One wicked servant was very lazy, and he used his handkerchief to hide the money and he was ignoring the instruction from his master. Back to those days, the handkerchief also used as the cloth to wrap the face of someone who died Jn.11:44; 20:7. In the other hand, God also could use handkerchiefs to work unusual miracles in the ministry of Paul Ac.19:12.

 

Handkerchief could explain about a common and simple thing in our daily life that can be used for the glory of God or to paralyse believers from doing the work for the Lord. While other servants kept doing a good work for the master, that lazy servant was not productive at all! While other servants could understand the heart of their master and did what pleased his heart, that wicked servant did something totally wrong because he reckoned his master as the austere man. Laziness, wrong thought, false opinion may look simple, but they are dangerous! The handkerchief is as dangerous as the basket and the bed which able to hinder the lamp to shine its light Mrk.4:21. Whenever we feel lack of motivation to do more work for God, let’s remember what Paul wrote: “For you were bought at a price; therefore glorify God in your body and in your spirit, which are God’s 1Cor.6:20.”

 

BERHATI-HATILAH DENGAN SAPU TANGAN ANDA

 

Yesus menjelaskan tentang 10 hamba yang menerima 10 mina dari seorang bangsawan yang meminta mereka untuk berdagang sampai dia datang kembali. Di zaman Alkitab mina digunakan sebagai ukuran berat dan jumlah uang. Sayangnya, tidak semua hamba menerima instruksi itu dengan serius. Alkitab mencatat: Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan. Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur Luk.19:20-21.”

 

Seorang hamba jahat, sangat malas, dan dia menggunakan sapu tangannya untuk menyembunyikan uang itu dan dia mengabaikan perintah tuannya. Pada zaman itu, sapu tangan juga digunakan sebagai kain kapan untuk menutup wajah orang yang meninggal Yoh 11:44; 20:7. Di sisi lain, Tuhan juga dapat menggunakan sapu tangan untuk melakukan mujizat yang luar biasa dalam pelayanan Paulus Kis.19:12.

 

Saputangan dapat menjelaskan tentang hal yang biasa dan sederhana dalam hidup sehari-hari yang dapat digunakan untuk kemuliaan Tuhan atau untuk melumpuhkan orang percaya dalam melakukan pekerjaan Tuhan. Sementara hamba lainnya terus melakukan pekerjaan yang baik untuk tuannya, hamba yang malas itu tidak produktif sama sekali! Sementara hamba lainnya dapat memahami hati tuannya dan melakukan apa yang menyenangkan hatinya, hamba yang jahat itu melakukan sesuatu yang sangat salah karena dia menganggap tuannya sebagai orang yang keras. Kemalasan, pikiran yang salah, pendapat yang keliru mungkin terlihat sederhana namun berbahaya! Sapu tangan sama bahayanya dengan gantang dan tempat tidur yang dapat menghalangi lampu untuk menyinarkan cahayanya Mrk.4:21. Ketika kita merasa kehilangan motivasi untuk melakukan lebih banyak pekerjaan untuk Tuhan, mari mengingat apa yang ditulis Paulus: “Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu dan dengan rohmu yang adalah milik Allah 1Kor.6:20.”

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.