Mengembalikan Fungsi Rumah Doa

16 JUNI: Pembacaan Alkitab: Nehemia 4-6 & Markus 11:1-19

 

Doa adalah hal yang kadangkala mudah diremehkan orang beriman. Apalagi bagi yang belum menyadari & belum mengerti, doa hanyalah bagaikan aktifitas yang membuang waktu, membosankan, melelahkan & tak ada hasil langsung yang tampak. Sebab itu seringkali waktu doa dirampas, diabaikan, digantikan dengan kegiatan lain yang lebih menarik & membawa hasil langsung yang menguntungkan. Hal itulah yang juga terjadi di zaman Tuhan Yesus. Banyak orang datang ke Bait Allah bukan untuk berdoa & beribadah melainkan untuk berjual beli & melakukan berbagai aktifitas lain yang dianggap menguntungkan saat itu. Tuhan Yesus tidak berkenan akan hal itu! Dengan kuasa & otoritas ilahi Tuhan Yesus mengusir orang-orang tersebut & melakukan pembersihan Bait Allah. Hal serupa juga pernah dikerjakan Nehemia pada zamannya (Neh13:20-22).

// Lalu tibalah Yesus & murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang & bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya & Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: “Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut RUMAH DOA bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!” (Markus 11:15-17) //

Tiap orang beriman harus menyadari & selalu sadar bahwa hidupnya adalah Bait Allah (1Kor3:16,6:19-20). Bait Allah tidak boleh dikotori dengan hal-hal yang menyedihkan hati Tuhan. Fungsi utama Bait Allah adalah menjadi rumah doa. Tentu saja kita juga harus tetap bekerja & menyelesaikan hal-hal yang menjadi tanggung jawab sehari-hari, namun jangan sampai itu semua justru merampas FUNGSI UTAMA yang harus ada dalam hidup kita sebagai orang beriman. Arah hidup yang melenceng harus dikembalikan ke fungsi yang semula. Kita adalah RUMAH DOA!

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.