Tanggung Jawab Kebebasan dalam Kemerdekaan

2 JULI:  Pembacaan Alkitab: Ayub 22-24 & Galatia 5

 

Tidak ada lagi ritual nenek moyang ataupun adat tradisi yang dapat membelenggu umat Tuhan dalam kutuk yang sia-sia! Tidak perlu takut lagi akan ancaman kutuk serupa itu karena hidup & berkat kita ada di dalam Kristus & kita telah dimerdekakan dari segala belenggu tipu daya dosa. Bahkan rasul Paulus juga mengatakan pada jemaat di Galatia saat itu bahwa mereka telah bebas dari aturan hukum Taurat (sunat) karena mereka telah dimerdekakan dalam Kristus! Dalam bagian sebelumnya Paulus telah menjelaskan bahwa Taurat bagaikan penuntun yang menggiring umat Israel untuk tetap hidup di dalam jalan yang benar sampai Kristus datang (Gal3:24), namun Taurat itu sendiri bukanlah jalan keselamatan. Sebab itu Paulus menjelaskan hal ini dengan kata MERDEKA! Tidak lagi berada di bawah pengawasan Taurat karena umat Tuhan yang dilahirbarukan di dalam Kristus bagaikan anak yang sudah dewasa.

Menerima kemerdekaan yang begitu besar & menakjubkan dapat membuat siapapun juga menjadi euforia (KBBI: perasaan nyaman atau perasaan gembira yang berlebihan). Namun demikian kemerdekaan yang kita terima di dalam Kristus adalah kemerdekaan yang bertanggung jawab & bukan untuk dipakai sebagai kesempatan hidup dalam dosa. Kemerdekaan yang kita terima harus diresponi sebagai kesempatan untuk melayani orang lain di dalam kasih. Ini adalah panggilan bagi orang beriman untuk memberitakan kabar kemerdekaan pada orang lain yang masih berada dalam belenggu kutuk dosa. Inilah kesempatan untuk melayani orang lain dengan kasih.

// Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” (Galatia 5:13-14) //

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.