POWER OVER THE CLAY

13 APRIL
Daily Bible Reading: Romans 9:16-33, 1Samuel 22-24

 

POWER OVER THE CLAY

 

The relationship between God and us could be explained with the works of the potter with his clay. Paul wrote: “Will the thing formed say to him who formed it, ‘Why have you made me like this?’ Does not the potter have power over the clay, from the same lump to make one vessel for honour and another for dishonour Rm.9:20-21?” Paul echoed again the word of God that already spoken to Isaiah hundreds year before Is.45:9.

 

We must understand that God have power over the clay. But it doesn’t mean that God created someone and predestined that person to be destroyed. We can get more explanation about this from the conversation between God and Jeremiah Jer.18:1-11. When the vessel that the potter made of clay was marred in the hand of the potter; so, he made it again into another vessel, as it seemed good to the potter to make. God said: “Look, as the clay is in the potter’s hand, so are you in My hand, O house of Israel Jer.18:6!” God said that He will relent of the disaster that He thought to bring when that person turns from its evil Jer.18:8. But God also said that He will relent concerning the good with which He said when that person does evil in His sight so that he does not obey His voice Jer.18:10.

 

God indeed desires all men to be saved and to come to the knowledge of the truth 1Tim.2:4. God is longsuffering toward us, not willing that any should perish but that all should come to repentance 2Pet.3:9. Let’s not ruin the wonderful plan of God with sins. We are the clay in His hand, let’s abide in God, let’s allow Him to make us as the vessel of honour.

 

KUASA ATAS TANAH LIAT

 

Hubungan antara Allah dengan kita dapat dijelaskan dengan pekerjaan tukang periuk dengan tanah liatnya. Paulus menulis, ”Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: “Mengapakah engkau membentuk aku demikian?” Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa Rm.9:20-21?” Paulus menggemakan kembali Firman Allah yang sudah disampaikan Yesaya ratusan tahun sebelumnya Yes.45:9.

 

Kita harus mengerti bahwa Tuhan memiliki kuasa atas tanah liat. Tetapi itu tidak berarti bahwa Tuhan menciptakan seseorang dan menentukan takdirnya lebih dulu supaya orang itu dibinasakan. Kita dapat memperoleh penjelasan lebih lanjut dari percakapan Allah dengan Yeremia Yer.18:1-11. Apabila bejana, yang sedang dibuat tukang periuk dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. Tuhan berkata: “Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel Yer.18:6!” Tuhan berkata bahwa Dia akan menyesal dari malapetaka yang Dia rancangkan ketika orang itu bertobat dari kejahatannya Yer.18:8. Tetapi Tuhan juga mengatakan bahwa Dia akan menyesal dari keberuntungan yang telah Dia katakan apabila orang itu melakukan apa yang jahat di mata-Nya dan tidak mendengarkan suara-Nya Yer.18:10.

 

Tuhan menghendaki semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran 1Tim.2:4. Tuhan sabar terhadap kita, karena Dia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat 2Pet.3:9. Jangan merusak rencana Allah yang luar biasa itu dengan dosa. Kita adalah tanah liat di tangan-Nya, mari kita tetap tinggal di dalam Tuhan, mari kita mengizinkan Dia untuk menjadikan kita sebagai bejana untuk tujuan yang mulia.

 

Slide13

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.