7 Pilar Hikmat Ilahi – Yakobus 3:17-18

MINGGU, 2 OKTOBER 2016,

 

Kita memerlukan hikmat ilahi! Hikmat ilahi yang harus kita miliki tidak sepenuhnya sama dengan hikmat yang dimiliki oleh dunia ini. Firman Tuhan menjelaskan bahwa ada hikmat yang datang dari manusia, ada hikmat yang datang dari dunia, ada hikmat yang datang dari setan, namun ada juga hikmat yang sejati, yaitu yang datang dari atas Yak3:15! Keberadaan hikmat dapat dilihat melalui cara hidup seseorang, melalui caranya menyikapi sesuatu, juga ketika mengambil keputusan. Umat Tuhan harus memiliki hikmat yang benar, yang sesuai dengan kehendak Tuhan, yang menyenangkan hati Tuhan, yang berkenan pada Tuhan. Dalam kitab Amsal, Salomo menuliskan bahwa hikmat mendirikan rumahnya dan menegakkan ketujuh tiangnya Ams9:1. Angka tujuh sering digunakan di sepanjang Alkitab sebagai lambang kesempurnaan. Pilar hikmat ilahi adalah pilar yang sempurna untuk menegakkan rumah kehidupan kita. Penjabaran dari ketujuh pilar tersebut dapat ditemukan dalam kitab Yakobus.

 

Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. Yakobus 3:17-18

 

PENTINGNYA MEMILIKI HIKMAT ILAHI

 

Surat Yakobus ditujukan kepada 12 suku Israel yang berada di perantauan Yak1:1. Berada di tengah-tengah orang kafir berarti harus mempertahankan dan menampilkan karakter Kristus yang luar biasa. Umat Tuhan adalah saksi Kristus dan kita memerlukan hikmat untuk menunjukkan karakter Kristus pada orang lain. Tokoh Alkitab yang terkenal dengan hikmatnya adalah Salomo dan kisah yang terkenal tentang hikmat adalah di saat Salomo harus mengambil keputusan sulit di antara 2 perempuan sundal yang berebut anak 1Raj3:16-28. Melalui peristiwa itu seluruh orang Israel dapat melihat bahwa dalam hidup Salomo ada hikmat Allah untuk melakukan keadilan.

 

Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan. 1Raja-raja 3:28

 

Hikmat Allah sebenarnya bukan hanya tampak dalam persidangan yang harus diselesaikan Salomo. Hikmat Allah juga dapat dilihat dengan jelas ketika Salomo harus menjawab pertanyaan dari ratu negeri Syeba, hikmat itu juga dapat dilihat dengan jelas melalui makanan apa yang ada di meja Salomo, cara duduk pegawainya, cara berpakaian, minuman, juga cara beribadah 1Raj10:3-7. Hikmat dapat diamati dari cara hidup kita sehari-hari. Hikmat yang dari manakah yang sedang kita terapkan dalam hidup kita saat ini? Hikmat apakah yang sedang dilihat orang melalui hidup kita? Sudah seharusnya kita menampilkan hikmat Allah dan bukannya hikmat dunia ini. Yakobus mendorong kita untuk berdoa meminta hikmat ilahi. Mintalah dengan penuh iman maka kita akan mendapatkannya.

 

Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Yakobus 1:5-6

 

7 PILAR HIKMAT

 

Semua orang dapat mengaku dirinya memiliki hikmat. Babel adalah bangsa yang terkenal dengan hikmatnya Yer50:35, raja Tirus juga terkenal dengan hikmatnya Yeh28:3, namun hikmat yang dari dunia ini sifatnya tidak kekal dan akan hilang Yes29:14. Hanya satu hikmat yang bernilai kekal, yaitu hikmat ilahi, itulah kekayaan yang menyelamatkan Yes33:6. Hikmat ilahi diawali dan diwarnai dengan sikap yang takut akan Tuhan Ams1:7, Ayb28:28. Tanpa adanya sikap takut akan Tuhan maka segala macam hikmat akan menjadi hikmat yang fana.

Pilar pertama dari hikmat ilahi adalah MURNI. Segala sesuatu yang murni itu mahal harganya Yoh12:3. Murni berarti tanpa campuran, tanpa kepalsuan. Murni juga berarti suci. Hikmat yang benar harus memiliki pilar kesucian. Segala keputusan yang diambil, juga cara hidup kita, harus memiliki pilar kesucian. Segala sesuatu yang tidak suci di hadapan Tuhan berarti bukanlah hikmat ilahi. Tuhan menghendaki kita suci karena Dia juga suci adanya 1Pet1:15-16. Pilar kesucian ini harus selalu kita utamakan dalam mengambil keputusan juga dalam menentukan arah hidup. Hanya Allah yang dapat melihat dan menilai kemurnian kita. Mengutamakan kemurnian berarti mengasihi Allah dengan segenap hati dan kekuatan kita.

Pilar selanjutnya adalah PENDAMAI dan PERAMAH (NKJV: gentle, lemah lembut). Berhikmat ternyata bukan hanya mencapai hasil yang baik dan maksimal dengan berfokus pada kepentingan diri sendiri. Memiliki hikmat ilahi berarti menjadi seorang yang suka berdamai dan tidak menciptakan musuh. Hikmat ilahi harus menghasilkan perdamaian, anak-anak Allah harus menjadi pembawa damai Mat5:9. Keputusan hikmat harus menghasilkan perdamaian dan bukannya pertengkaran. Hasil hikmat adalah semua pihak yang berdamai. Hikmat juga harus bersikap lemah lembut pada orang lain. Lemah lembut bukan berarti kalah dan diinjak-injak, justru ada keperkasaan yang luar biasa di dalam kelemahlembutan. Tuhan yang akan berperang membela anak-anak-Nya yang lemah lembut Bil12:3-10, yang lemah lembut justru akan memiliki bumi Mat5:5.

Pilar berikutnya adalah PENURUT (NKJV: willing to yield). Memiliki hikmat ilahi berarti harus mau taat dan mudah dibentuk oleh pimpinan Roh Kudus. Gerakan Roh Kudus begitu dinamis dan penuh kuasa. Bergerak sesuai dengan pimpinan Tuhan adalah hikmat yang benar. Bahkan Tuhan dapat memakai cara yang berbeda untuk menghadapi problema yang sama 2Sam5:17-25. Hikmat berarti bertanya-tanya pada Tuhan dalam segala situasi 1Taw16:11 dan siap untuk mendengar juga menaatinya. Menjadi penurut di hadapan Tuhan berarti harus memiliki sikap yang rendah hati.

PENUH BELAS KASIH DAN BUAH YANG BAIK adalah pilar hikmat berikutnya. Sekali lagi hikmat yang sejati tidak pernah berorientasi pada diri sendiri. Memiliki hikmat ilahi berarti menjadi sama seperti Tuhan Yesus yang adalah hikmat Allah 1Kor1:24,30. Kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus penuh dengan belas kasihan. Memiliki hikmat berarti menyediakan hidup yang menjadi berkat bagi orang lain, diawali dari anggota keluarga dalam seisi rumah dan terus mengalir keluar pada orang-orang yang berada dalam komunitas kita. Meraih kesuksesan di dalam keegoisan bukanlah hikmat yang dari Allah.

Pilar yang terakhir dari hikmat ilahi adalah TIDAK MEMIHAK dan TIDAK MUNAFIK. Hikmat ilahi berfokus pada kesatuan dan bukan pada perpecahan 1Kor1:10. Hikmat ilahi tidak akan mengadu domba apalagi menimbulkan perpecahan dan pertengkaran. Hikmat ilahi akan mengusahakan semua pihak bersatu dalam kasih Kristus karena itu adalah kehendak Tuhan dan pasti menyenangkan hati Tuhan Mzm133:1-3. Hikmat berarti tidak berat sebelah, hikmat berarti bertindak dengan adil, tidak hanya melihat dari satu sisi tetapi mempertimbangkan semua sisi yang diperlukan. Ketika ahli Taurat dan orang Farisi memojokkan Tuhan Yesus dengan pertanyaan tentang membayar pajak, Tuhan menjawabnya dengan hikmat yang luar biasa, jawaban yang diberikan begitu adil dan tidak memihak pemerintah Romawi ataupun memihak orang Israel Mat22:15-22. Hikmat sejati juga tidak akan bertindak dengan munafik. Kemunafikan berarti menggunakan topeng yang berbeda untuk situasi yang berbeda. Nasehat hikmat dalam Amsal menjelaskan bahwa Tuhan membenci dua macam batu timbangan juga dua macam takaran Ams20:10, itulah kemunafikan. Hikmat ilahi berarti memiliki integritas yang kudus dan kokoh.

Dalam zaman Perjanjian Lama yang paling terkenal dengan hikmatnya adalah Salomo dan ratu negeri Syeba rela datang dari negeri yang jauh untuk melihat, mengamati, dan mempelajari hikmat Salomo. Dalam zaman Perjanjian Baru, Tuhan Yesus adalah sumber hikmat! Kita harus datang pada Tuhan Yesus, kita harus mendekat, melekat, dan sepakat dengan Tuhan Yesus, mengamati cara hidup-Nya lebih sungguh-sungguh dan menerapkan prinsip hikmat ilahi dalam hidup kita. Tuhan Yesus jauh lebih hebat dan unggul daripada Salomo Mat12:42. Mari berdoa supaya ketujuh pilar hikmat itu ada dan nyata dalam hidup kita. AMIN.


Comments are closed.

Comments are closed.