GOOD AND ACCEPTABLE PRAYER

28 JULY
Daily Bible Reading: 1Timothy 2, Psalms 46-48

 

GOOD AND ACCEPTABLE PRAYER

 

Believers are encouraged to always willingly lift up prayers, even the intercessory prayer. Paul taught Timothy to make intercessions for kings and all who are in authority so that all may lead a quiet and peaceable life in all godliness and reverence. Paul continued: “For this is good and acceptable in the sight of God our Saviour, who desires all men to be saved and to come to the knowledge of the truth 1Tim.2:3-4.”

 

We can learn about the first intercessory prayer when Abraham prayed for Sodom Gen.18:23. Even though God still destroyed Sodom at the end, the prayer of Abraham was not in vain, even it shaped the heart of Abraham to be more like God who desires all men to be saved 2Pet.3:9. Intercessory prayer is an unselfish prayer! We are not supposed to only pray for our need and our problem alone. As the sons of Abraham, we are called to be a blessing, and lifting an intercessory prayer is a way to be an invisible blessing for others.

 

God is always looking for someone who want to stand in the gap. God said through Ezekiel: “So I sought for a man among them who would make a wall and stand in the gap before Me on behalf of the land, that I should not destroy it; but I found no one Eze.22:30.” Doing an intercession prayer is like standing in the gap between God and those who are in danger, just like Abraham standing between God and Sodom. Approaching the end times, we can see so many people, even countries, living in the way of Sodom. Let’s remember that we are called to pray for them and have the same desire just like God, because that is definitely a good and acceptable prayer.

 

DOA YANG BAIK DAN BERKENAN

 

Orang-orang percaya didorong untuk selalu mengangkat doa dengan kerinduan hati, bahkan juga doa syafaat. Paulus mengajar Timotius untuk berdoa syafaat bagi raja-raja dan untuk semua pembesar sehingga semua dapat hidup tenang dan  tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Paulus melanjutkan, “Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran 1Tim.2:3-4.”

 

Kita dapat belajar dari doa syafaat yang pertama kali ketika Abraham berdoa untuk Sodom Kej.18:23. Meskipun pada akhirnya Allah tetap menghancurkan Sodom, namun doa Abraham tidaklah sia-sia, bahkan hal itu membentuk hati Abraham untuk menjadi lebih serupa dengan Allah yang menghendaki semua orang diselamatkan 2Pet.3:9. Doa syafaat adalah doa yang tidak egois! Tidak seharusnya kita hanya berdoa untuk kebutuhan dan masalah diri kita sendiri. Sebagai anak-anak Abraham, kita dipanggil untuk menjadi berkat, dan mengangkat doa syafaat adalah cara untuk menjadi berkat yang tidak tampak bagi orang lain.

 

Allah selalu mencari seseorang yang mau berdiri di celah. Allah berkata melalui Yehezkiel: “Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku (TL: yang berdiri di celah pagar), supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya Yeh.22:30.” Menaikkan doa syafaat adalah seperti berdiri di celah pagar antara Allah dan mereka yang berada dalam bahaya, sama seperti Abraham yang berdiri di antara Allah dan Sodom. Mendekati akhir zaman, kita dapat melihat ada begitu banyak orang, bahkan negara-negara, yang hidup dengan cara Sodom. Mari mengingat bahwa kita dipanggil untuk berdoa bagi mereka dan milikilah kerinduan yang sama seperti Allah, karena itu pastilah doa yang baik dan berkenan.

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.