Membuang Kebencian

4 DESEMBER: Pembacaan Alkitab: Yehezkiel 47-48 & 1Yohanes 3

 

Bom waktu adalah salah satu ilustrasi yang baik untuk menerangkan kebencian. Kebencian dapat meledak setiap saat. Kebencian sangat berbahaya! Sebab itu kebencian harus dibuang jauh-jauh sesegera mungkin! Kebencian adalah lawan dari kasih. Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran (Ams10:12). Walaupun diselubungi dengan cara apapun, kebencian akan nampak & menunjukkan wujud aslinya, baik melalui perkataan, cara pandang, tindakan, maupun sikap. Rasul Yohanes menjelaskan bahwa kebencian SAMA DENGAN pembunuh!

// Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya. *1Yohanes 3:14-15* //

Seharusnya kebencian bukan lagi menjadi bagian umat Tuhan. Kita yang sudah BERPINDAH dari dalam gelap ke terang yang ajaib seharusnya merasakan kasih & menyalurkan kasih. Hati & pikiran harus dipenuhi dengan kasih Allah sehingga rasa benci tidak lagi mendapat tempat untuk berkembang biak! Orang yang benci berarti tidak dapat mengasihi, berita buruknya orang ini berarti tetap ada di dalam maut, memilih untuk tetap berdiam di dalam gelap yang kelam, hidup di dalam gelap, hilang arah, karena kegelepan telah membutakan matanya (1Yoh2:11).

Kebencian harus dibuang. Setiap hal ataupun setiap orang yang menyebabkan rasa benci harus diampuni. Ada begitu banyak hal yang dapat menimbulkan kebencian, namun umat Tuhan dapat selalu bersukacita & bebas dari belenggu kebencian karena kita memiliki kuasa untuk mengampuni, 70 kali 7 kali, mengampuni dengan limpah, sehingga kita dapat selalu hidup dalam hadirat surga! Mari kita belajar untuk selalu mengampuni mereka yang bersalah pada kita, karena Tuhan juga lebih dulu, bahkan lebih banyak, mengampuni kita.

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.