Mencukupkan Diri adalah Tanda Pertobatan

12 AGUSTUS: Pembacaan Alkitab: Mazmur 84-86 & Lukas 3

 

Pelayanan Yohanes Pembaptis membawa kebangkitan rohani di zaman itu. Seruan tentang pertobatan dikumandangkan di mana-mana, terutama di daerah Yordan. Banyak orang dibawa pada pertobatan yang benar & didorong untuk menghasilkan buah pertobatan. Pertobatan yang benar & sejati bukan sekedar keluar dari mulut melainkan diikuti juga dengan tanda pertobatan yang nyata. Bertobat berarti BERHENTI berbuat dosa & berbalik dari jalan yang salah untuk mengikuti jalan yang benar sesuai kehendak Allah. Salah 1 tanda praktis pertobatan adalah MENCUKUPKAN DIRI dengan berkat yang Tuhan berikan.

// Jadi hasilkanlah BUAH-BUAH yang SESUAI DENGAN PERTOBATAN. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! … Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: “Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes kepada mereka: “Jangan merampas & jangan memeras & CUKUPKANLAH DIRIMU dengan gajimu.” (Lukas 3:8,14) //

Rupanya saat itu ada prajurit yang menyalahgunakan kekuasaan & wewenangnya untuk merampas serta memeras rakyat. Akar permasalahannya adalah mereka tidak mau mencukupkan diri dengan gaji yang mereka terima. Ketika prajurit-prajurit yang mau bertobat itu datang pada Yohanes maka sesungguhnya mereka mendapatkan jalan kemenangan, yaitu dengan belajar mencukupkan diri!

Tidak ada orang yang dapat berkata “cukup” (Ams30:15-16). Dunia & segala isinya adalah tantangan bagi manusia sepanjang hidupnya karena keinginan mata & keinginan daging terus ditawarkan tanpa henti (1Yoh2:16). Orang yang bertobat berarti memusatkan perhatiannya pada hal-hal yang ada di atas & tidak lagi membiarkan ambisi membakar habis seluruh perhatian & tenaganya. Mari belajar untuk mencukupkan diri supaya kita tidak sampai hanyut dengan arus dosa akhir zaman.

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.