S.O.P. (Standar Operasi Prosedur) Menolong Pelanggaran Rohani

3 JULI: Pembacaan Alkitab: Ayub 25-27 & Galatia 6

 

Umat Tuhan tidak boleh berkompromi dengan pelanggaran rohani apapun bentuknya. Tuhan selalu mengajarkan umat-Nya bertindak tegas & tahu membedakan mana yang berkenan pada Tuhan & yang tidak. Rasul Paulus juga menegaskan hal yang sama pada jemaat Galatia. Pelanggaran rohani tidak boleh dibiarkan tetapi harus diperbaiki & dibimbing. Berdiam diri terhadap pelanggaran dapat mengakibatkan pelanggar tersebut jadi tersesat bahkan juga dapat memberikan pengaruh negatif bagi saudara seiman lainnya. Namun sebagai orang beriman ada suatu NILAI LEBIH yang harus dimiliki saat menghadapi pelanggaran rohani, yaitu ROH LEMAH LEMBUT! Pelanggaran yang terjadi tidak boleh dihadapi hanya dengan sikap yang tegas apalagi bercampur amarah tetapi juga harus ada roh yang lemah lembut.

// Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut (NKJV: a spirit of gentleness), sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. (Galatia6:1) //

Lemah lembut adalah buah Roh Kudus dalam hidup seseorang yang mau berjalan dalam pimpinan-Nya. Dalam kelemahlembutan ada sikap yang rendah hati juga. Menolong orang yang melanggar tidak boleh dengan sikap yang sombong & merasa lebih hebat karena berada dalam posisi yang lebih benar. Roh yang lemah lembut akan menyadari sepenuhnya bahwa keberadaannya sebagai seorang penolong bukanlah karena kekuatan & kehebatannya semata melainkan karena anugerah Tuhan (1Kor15:10). Roh lemah lembut juga akan memberikan kekuatan & kesabaran karena kadangkala seorang pelanggar baru menjadi sadar setelah berkali-kali dibimbing & diberitahu (2Tim2:25). Roh lemah lembut juga akan menjagai kita untuk tetap berada dalam jalan yang benar & tidak sampai jatuh dalam kubangan kesalahan yang sama.

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.