29 FEBRUARY
Daily Bible Reading: Acts 7:44-60, Numbers 20-22
THE BEST STANDING OVATION
There was something spectacular in the last day of Stephen’s life. He got the best standing ovation ever happened in a human’s life. Stephen saw the glory of heaven and he said: “Look! I see the heavens opened and the Son of Man standing at the right hand of God Ac.7:56!”
Stephen faced blasphemy and he was going to be persecuted by the evil men. He was going to feel the worst pain in his life just like what had happened with Jesus. He was stoned for no reason but envy. But all that pain was nothing compared to the glory of heaven that he already seen minutes before.
All who desire to live godly in Christ Jesus will suffer persecution 2Tim.3:12. But we need not to be worry since there is nothing that will happen beyond what we are able 1Cor.10:13. Paul called all the persecutions that had happened to him as a light affliction, and it only worked for a moment. Yet that light affliction, which is but for a moment, is working for us a far more exceeding and eternal weight of glory 2Cor.4:17. The life story of Stephen was written so that we will not grow weary and lose heart in our struggle now in this world. Let’s be a man that full of faith and full of the Holy Spirit like Stephen. The Son of Man who sitting in the right hand of God will always keep His eye on us, and He will stand up to welcome His children home!
SAMBUTAN TERBAIK
Ada sesuatu yang spektakuler di hari terakhir kehidupan Stefanus. Dia mendapat sambutan terbaik yang pernah terjadi dalam kehidupan seorang manusia. Stefanus melihat kemuliaan surga dan dia berkata, “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah Kis.7:56!”
Stefanus menghadapi penghujatan dan dia akan dianiaya oleh orang-orang jahat. Dia dalam perjalanan untuk menjalani rasa sakit terburuk dalam hidupnya seperti apa yang terjadi dengan Yesus. Tidak ada alasan untuk melempari Stefanus dengan batu kecuali rasa iri hati dari orang-orang jahat. Tetapi semua rasa sakit itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kemuliaan surga yang telah dia lihat beberapa menit sebelumnya.
Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya 2Tim.3:12. Tetapi kita tidak perlu khawatir karena yang akan terjadi tidak akan melampaui kemampuan kita 1Kor.10:13. Paulus menyebut semua penganiayaan yang menimpanya sebagai penderitaan ringan, dan itu hanya berlangsung sesaat. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami 2Kor.4:17. Kisah hidup Stefanus ditulis agar kita tidak menjadi lelah dan putus asa dalam perjuangan kita sekarang di dunia ini. Mari kita menjadi seorang yang penuh iman dan penuh dengan Roh Kudus seperti Stefanus. Putra Manusia yang duduk di sebelah kanan Allah akan selalu memperhatikan kita, dan Dia akan siap untuk berdiri dan menyambut anak-anak-Nya pulang ke rumah!
Tags: acts7, feb29